SELAMAT DATANG DI BLOG KOLEKSI TAUJIH

Semoga Bermanfaat

Kamis, 31 Mei 2012

Para Pembela Lady Gaga, Fa aina tadzhabuun (mau pergi kemana kalian)??

Oleh: Farid Nu’man Hasan
  
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda:

سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

            Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kedustaan, saat itu pendusta dipercaya, sedangkan orang benar justru didustakan, pengkhianat diberikan amanah, orang yang amanah justru dikhianati, dan saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya: “Apakah Ruwaibidhah itu?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh dalam membicarakan urusan orang banyak. [1]

                Lady Gaga,  sebenarnya  bukan tokoh yang   menarik bagi aktifis Islam untuk mengkaji kehidupannya. Selain memang membuang-buang waktu, di sisi lain kita masih memiliki banyak objek yang  jauh lebih menarik, lebih mulia, dan bisa bernilai ibadah –Insya Allah- ketika mengkajinya.  Kita memiliki Al Quran, As Sunnah, sirah (sejarah) nabi dan para sahabat, serta kehidupan para syuhada dan shalihin, yang jauh lebih bermanfaat dibanding membincangkan Konser Lady Gaga.  Selain itu aktifis Islam juga masih banyak tugas-tugas keumatan yang tercecer dan mesti diselesaikan; kesyirikan, kemiskinan, kebodohan, kriminalitas, dan sebagainya.

                Namun kita terpancing, sebab ada segelintir manusia –di antara mereka ada yang muslim bahkan tokohnya- justru memberikan komentar yang menunjukkan pembelaan terhadap artis pemuja syetan ini. Dengan di dukung berbagai media. Mereka berbicara  bak  pahlawan kemalaman, seakan ingin  disebut tokoh humanis dan moderat, serta takut disebut fanatik , fundamentalis, dan sok moralis.  Simple saja menurut mereka, ini hanyalah konser hiburan! Tidak lebih!

                Menurut mereka tidak mungkin moralitas bangsa Indonesia akan rusak hanya karena konser selama dua setengah jam.  Seandainya ada seribu Lady Gaga iman tidak akan goyah. Nah, untuk mereka ini saya katakan –mengutip dari Al Quran: kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim iyyaquluna illa kadziba (Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta semata). (QS. Al Kahfi: 5)

Mereka ini lupa, atau memang menutup mata, atau memang bodoh, bahwa figur-figur seperti Lady Gaga – dan juga yang sepertinya atau yang lebih buruk darinya baik dari dalam atau  luar negeri- merupakan satu paket design dengan berbagai kerusakan lainnya yang meracuni bangsa ini. Lady Gaga tidaklah berdiri sendiri, tapi dia masih satu hembusan nafas dengan berbagai upaya demoralisasi bangsa Indonesia, melalui virus pornografi, pornoaksi, free sex, pemuja syetan, dan lainnya. Tanpa Lady Gaga, bangsa ini telah mengalami kemerosotan moral yang memilukan dan memalukan, dan kenyataan ini tidak bisa ditutup-tutupi.

Kami meyakini, Negara menjadi maju dan dihormati bukan karena konser musik –apalagi musik-musik para pemuja syetan, kami meyakini pula Negara menjadi rusak ketika mereka melecehkan agama dan nilai-nilainya.  Jadi, demi apa kalian mengundang Lady Gaga? Karena apa kalian memintanya nyanyi di Indonesia – yang sebenarnya bukan hanya bernyanyi tapi juga transfer budaya? Dan untuk apa kalian berbondong-bondong melihat dia menari-nari di hadapan kalian?  Katakan kepada kami, kalau bukan karena duit, nafsu, syahwat, … lalu apa lagi sebabnya?

Mereka ini mengingatkan kita kepada ayat: wa idza qiila lahum laa tufsiduu fil ardh qaaluu innama nahnu muhslihun, alaa innahum humul mufsiduun walaakillaa yasy’uruun (jika diperintahkan kepada mereka jangan kalian membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: ”kami ini hanya melakukan perbaikan.” Ketahuilah sesungguhnya mereka itu perusak tetapi mereka tidak menyadarinya).

                Kita simak komentar-komentar mereka berikut ini:

                “Melarang konser itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal ..” (Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR, dari Partai Golkar)

                “Kita tidak boleh taat kepada ayat-ayat suci, tetapi pada ayat-ayat konstitusi ..” (Ahok, Calon wakil Gubernur DKI)

                “Kita menghimbau supaya aparat kepolisian tetap memberi izin kepada konser tersebut. Sebab itu adalah penyelenggaraan konser tingkat dunia.” (Benny K Harman, Ketua Komisi III DPR, Demokrat)

                “Mau ada seribu Lady Gaga tidak akan merubah keimanan seseorang. Jika disebelah saya ada kemaksiatan, iman saya tidak akan tergoyahkan.” (Said Aqil Siradj, Ketua PBNU)

                “Indonesia bukan negara Islam.” (Hanif Dakhiri, Sekretaris Fraksi PKB)

                “Pemerintah tidak usah diskriminatif terhadap pengusaha hiburan, yang tidak suka, ya tidak usah nonton. Kabupaten Bogor siap menampung konser itu. ” (Karyawan Fathurrahman, PDIP, Wabup Bogor) 

                “Saya yakin bisa dikomunikasikan dan dikompromikan sehingga show bisa jalan.”(Joko Suyanto, Menko Polhukam)

                Dan masih ada yang lainnya.

                Komentar-komentar mereka ini justru mengkonfirmasi apa yang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallamisyaratkan pada akhir zaman, yakni banyaknya Ar Ruwaibidhah, orang bodoh yang berlagak membicarakan kepentingan orang banyak. 

                Oleh karenanya, kepada para “jamaah” Lady Gaga  ...........

                Untuk pengusaha hiburan secara umum dan khususnya pemrakarsa Lady Gaga, baik yang mengundang, sponsor, penjual tiket, dan pembelinya ..........  Jika Anda Muslim, mengaku sebagai hamba Allah, mengaku sebagai umat Rasulullah ... (Saya tidak peduli bagi kalian yang non muslim)...

                Juga kepada para pengamat dan komentator yang dengan bangga membela Lady Gaga dan yang semisalnya ... Lisan Anda tidaklah aman dari catatan para malaikat, dan tidak akan luput dari pengetahuanNya ...

                Bertaqwa-lah kepada Allah ... takutlah kepadaNya ...

                Allah Ta’ala berfirman;

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf: 18)

                Muadz bin Jabal Radhiallahu ‘Anhu bertanya:

يَانَبِيَّ اللهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ ؟ فَقَالَ: ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَامُعَاذُ. وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَو قَالَ: عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلسِنَتِهِمْ

                Wahai nabi Allah, apakan kita akan disiksa karena apa yang kita bicarakan? Beliau menjawab: “Kasihan kamu Muadz, adakah  yang menjerumuskan manusia  dan diseret wajah mereka ke neraka  melainkan karena lisan-lisan mereka?”[2]

                Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تدرون ما أكثر ما يدخل النار قالوا الله ورسوله أعلم قال الأجوفان الفرج والفم وما أكثر ما يدخل الجنة تقوى الله وحسن الخلق 

                Tahukah kalian apakah   sebab terbanyak dimasukkan ke neraka? Mereka menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau menjawab: “Karena Dua rongga, yaitu mulut dan kemaluan.” Dan apakah sebab terbanyak dimasukkan ke surga? Yaitu bertaqwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 289, dihasankan Syaikh Al Albani)

                So,  …. Kepada para “jamaah” Lady Gaga dan seluruh pembelanya, anda menginginkan posisi yang mana?            

Allahumasyhad hal ballaghtu .. (Ya Allah saksikanlah, bukankah aku telah sampaikan?)

Wallahu A'lam